Selasa, 04 Juni 2013

Satu Tahun

Setahun lewat sudah sejak pertama kali saya menginjakkan kaki di dunia yang sama sekali baru. Sejak satu per satu, termasuk saya, menaikkan jangkar kapal sendiri. Kemudian mengembangkan layar, memegang kemudi. Menjadi kapten sekaligus awak, memberanikan diri mengarungi apa yang mereka sebut... Samudera Kehidupan.

Nobody told it was gonna be easy. And it really wasn't.

Tidak terasa, setahun pun seperti sekejap mata. Kini, sahabat-sahabat saya yang baru merasakan euforia menjadi calon maba, membawa kembali kenangan-kenangan itu. Semuanya masih amat jelas, terang. Dan saya ingin mengapresiasi diri saya sendiri, yang tak dapat disangka, masih dalam keadaan baik.

Seorang Hazna, yang selangkah pun tidak dapat jauh dari malaikat-malaikatnya, yang setiap detiknya membutuhkan orang untuk bersandar, yang cengeng, manja, dan kelewat peka. Tidak pernah terbesit sekalipun untuk berkeliaran sendiri, ke mana pun mandiri, bahkan tidak lagi miliki keinginan untuk berbagi. Ya, tidak ada lagi suka duka yang dibagi.

Bukan karena tidak bisa, tetapi tidak mau.

Hei, ada yang pernah merasakan ini? Ketika Tuhan memberimu sesuatu yang....... kau pikir, tidak pernah benar-benar ada. Dan andai pun ada, kau jadi bertanya-tanya, pernahkah diri melakukan sesuatu yang luar biasa baik? Sehingga Tuhan memilihmu untuk memilikinya? Dan ketika, Ia mengambilnya kembali. Tidak, tidak selamanya. Hanya sementara. Tetapi egomu, membutakan mata hatimu dari rasa syukur. Sejauh yang kau pandang hanya kehampaan. Semakin kau mencari, semakin kau hampa. Semakin kebahagiaan mendekat, semakin kau tolak mentah-mentah. Karena, sederhana, kau pikir kebahagiaan sejati hanya ketika mereka kau miliki.

And it's not bad memories hurt, good ones do.


*taken when Tiara was in US*

Mereka, kesempurnaan dari keluarga yang sudah saya miliki sejak lahir. A home.


Hei, mau tau hal paling luar biasa apa yang dapat dimiliki seorang manusia? Hati yang mencinta. Hati yang selalu ingin membuat yang dicinta bahagia.

Hei, mau tau sesuatu?

Saya mendapatkannya kembali, akhirnya. Hati yang dulu diperuntukkan untuk mereka, kini menambah kapasitasnya untuk orang-orang yang semula asing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar