Senin, 21 Oktober 2013

Hingga Nanti

Ada yang menggelitik, hingga tak tahan rasanya ingin menimpali.


Mungkin itu yang akan kulakukan setiap hari, andai... Ya, andai..
Andai jarak kamarmu dan kamarku hanya beberapa langkah.

Ah, tak usahlah jarak kamar.

Andai, ya, andai tempatmu dan tempatku menuntut ilmu di bawah naungan nama yang sama.

Ah, tak usahlah bawa perihal almamater.

Andai, ya, andai tanah tempatmu dan tempatku berpijak berada di bawah langit kota yang sama.

--

Kita tak ubahnya mereka dahulu, bukan? Yang menjadi pembeda, jarak--terlampau jauh untuk kutempuh setiap hari pulang pergi menemuimu. Dan, waktu--tak pernah sesulit ini menemukannya hanya untuk sekadar mendengar suaramu. Lalu tenggelam menceritakan segala hal, berjam-jam. Tertawa. Menangis. Diam. Dan kembali mengenal rasa itu--like, you're home.
Pada akhirnya, yang dapat kau lakukan hanya sebatas kembali memandangi percakapan masa lalu di layar ponsel. Lagi dan lagi.

Ah, janji kita dahulu, ini tak kan lama.

Hanya perlu bersabar sedikit lebih lama,

hingga nanti aku bisa kembali memelukmu di kala kau tidur.



It's a full moon tonight, Sun. Hope you're ok right there. Take care! :-)